S P A S I

Minggu, 02 Agustus 2015

Hidup dalam Masa Lalu

Ada pelajaran yang saya dapatkan, ketika saya menghadapi ujian IELTS awal Agustus ini. Ada empat jenis ujian yang diberikan untuk menilai kemapuan Bahasa Ingris dengan test IELTS. Jenis ujiannya : Listening, Reading, Writing and Speaking. Saya tidak ingin membahas materi ujian tersebut, karena fokusnya bukan disitu. 

Ketika saya menjalani ujian Listening, peserta ujian diberi waktu 20 menit menjawab pertanyaan yang sudah disediakan, dengan menyimak pembicaraan via audio tape. Kita biasanya konsentrasi untuk menyimak percakapan dan kemudian mencocokkan dengan pertanyaan-pertanyaannya. 

Ketika menyimak saya mengalami kondisi yang disebut blank, karena saya kelewatan untuk mendengar percakapan tentang satu pertanyaan. Konsentrasi saya jadi buyar, dan terus terang itu mengganggu pikiran saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Pelajaran apa yang saya dapat dari kejadian tersebut?

Hidup kita bisa diumpamakan seperti ujian menyimak tersebut, kita sebagai manusia berusaha melaksanakan kehidupan kita sebaik-baiknya, tetapi apa dikata, suatu saat kita mengalami suatu kegagalan. Untuk orang orang tertentu, kegagalan itu menjadi beban berat untuk menjalani hidup yang sekarang. Dan akhirnya membuat orang tersebut tidak bisa menikmati hari sekarang. Istilah orang sekarang "gagal fokus". 

Saya memperhatikan sebenarnya banyak manusia yang sudah "gagal fokus", hidup dalam masa lampau tetapi tidak menikmati masa sekarang. Tuhan Yesus pernah berfirman :

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:34


Jumat, 24 Juli 2015

Ganjaran pengikut Kristus

Kemarin saya berdiskusi dengan seorang kolega di kantor. Berdiskusi mengenai karir kita di perusahan kita bekerja. Diskusi akhirnya berada pada subjectivitas dalam pemilihan kandidat pada suatu posisi. Kita sebagai kaum minoritas, diharuskan melewati standard yang sangat tinggi, dibandingkan kolega yang mayoritas. Umum bagi seorang atasan untuk memilih Tim yang se iman dengannya, apalagi ada suatu perintah dalam ajarannya, supaya tidak memilih orang kafir menjadi pemimpin di bawahnya.

Ada suatu pencerahan, yang saya dapatkan dalam diskusi tersebut. Menurut catatan sejarah, kita pengikut Kristus  selalu ditempatkan menjadi orang-orang minoritas, karena kita memang berbeda dengan orang-orang lain. Meskipun di dunia barat, yang terkenal beragama Kristen, sebenarnya pengikut Kristus adalah minoritas. Tuhan Yesus sudah pernah memperingatkan hal tersebut.

Apakah dengan posisi minoritas tersebut kita menjadi lemah? Menurut catatan sejarah, ada beberapa tokoh dari kaum minoritas yang menjadi pemmican  di dalam Alkitab kita diperlihatkan dengan tokoh Daniel dan Yusuf, yang hidup ditengah-tengah orang yang tidak beriman. Mereka menjadi contoh untuk kita, dan mereka tidak menjadi lemah.

Dalam catatan sejarah juga, kita membaca kisah tentang murid-murid Tuhan Yesus yang dua belas orang. Mereka semua mengalami siksaan dan mati sahid, kecuali Rasul Yohanes yang sudah dicoba untuk direbus, tetapi masih hidup. Dan akhir hidupnya di asingkan ke Pulau Patmos. Menurut pandangan dunia, begitu tragis menjadi pengikut Kristus, mati dengan cara mengenaskan, tetapi para rasul tidak merasakan penderitaan tersebut, justru didalam penderitaan mereka menjadi semakin kuat.

Dan pada akhirnya kita pengikut Kristus, harusnya tidak terlalu memikirkan posisi minoritas kita dihadapan dunia ini. Ada memang yang Tuhan tunjuk untuk menjadi pemimpin ada pula yang tidak. Motivasi kita dalam hidup ini, harusnya tidak perlu surut dan jangan memfokuskan diri kepada ke minoritas kita. Fokus kita, pengikut Kristus harusnya kepada kenyataan bahwa kita adalah orang-orang pilihan, yang Tuhan tunjuk untuk menjadi saksi dan siap menghadapi segala sesuatu. 

Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang. Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. (Matius 10:16-26)

Tuhan Yesus dan Hukum Taurat

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. (Matius 5:17-20)

Membaca ayat diatas, tertulis dengan jelas, bahwa Tuhan Yesus datang ke dunia ini, tidak untuk meniadakan Hukum Taurat, tetapi menggenapinya. Pertanyaanya apa yang digenapi? Apakah Hukum Taurat belum sempurna? sehingga harus digenapi?. 

Bila kita baca seterusnya, maka Tuhan Yesus memberikan contoh tentang keagamaan orang-orang Farisi, yang hidupnya begitu taat dan setia akan hukum Taurat, tetapi suatu saat Tuhan Yesus juga pernah berkata, bahwa ketaat Orang-orang Farisi adalah ketaat luarnya saja, atau kulitnya. Mereka diluar seolah-olah melakukan perintah Hukum Taurat, tetapi didalamnya mereka menyangkalinya. 

Pada dasarnya manusia tidak ada yang bisa sepenuhnya dapat melaksanaan Hukum Taurat dengan sempurna, karena manusia secara naluriah adalah mahluk yang berdosa. 

Untuk itulah Tuhan Yesus datang kedunia yaitu untuk menggenapi Hukum Taurat, yakni dengan memberikan makna dari isi Hukum Taurat tersebut dengan  Hukum Kasih. Mustahil kita dapat melakukan Hukum Taurat tetapi tidak ada Kasih didalam diri kita. Yaitu Kasih kepada Tuhan dan Kasih Kepada sesama.

Harusnya dengan penggenapan Hukum Taurat oleh Tuhan Yesus, dengan Hukum Kasih, pengikut Kristus hidup keagamaannya lebih baik dari orang-orang Farisi atau orang-orang lain yang belum mengenal Tuhan Yesus. Itulah perintah Tuhan Yesus.

Jumat, 03 Juli 2015

Perjanjian Lama vs Perjanjian Baru

Alkitab terbagi menjadi dua bagian utama, yang disebut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama terdiri dari kumpulan kitab-kitab yang mempunyai benang merah, berawal dari cerita bagaimana manusia jatuh dalam dosa, kemudian tentang Perjanjian Allah dengan Abraham, orang yang dipilih Tuhan untuk menggenapi janjianNya, dari keturunanNya akan lahir Juru Selamat yang menghapus dosa manusia. Dan perjalanan waktu dalam pengenapan Janji tersebut.

Didalam Perjanjian Lama, penuh dengan kekerasan, peperangan, perjuangan dan tradisi. Alkitab secara gamblang menceritakan sifat-sifat manusia yang berdosa. Dan Tuhan memunculkan Nabi-Nabi untuk memberikan peringatan, dan memberikan pengharapan akan datangnya Mesias. Di Perjanjian lama Allah memberikan peraturan-peraturan dan cara-cara manusia hidup, berdamai dengan Tuhan dan sesama. Peraturan yang paling terkenal, kita menyebutnya Hukum Taurat, yang berjumlah 10 butir.

Ketika membaca Perjanjian lama, saya pernah berpikir bahwa Tuhan itu kejam dan tidak berkemanusiaan. Tuhan itu jauh, bila kita hendak menemuinya, kita harus melakukan aturan-aturan yang ketat.

Berbeda dengan Perjanjian Baru. Umat Kristen percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Tuhan Allah kepada manusia. Yaitu Juru Selamat Dunia, sehingga dengan hadirnya Yesus di muka bumi ini, membawa Perjanjian yang baru kepada umat manusia. 

Dan memang benar, bila kita membaca kitab-kitab di Perjanjian Baru, kita merasakan kasih Tuhan Allah, kita merasakan kelepasan dalam beribadah, dan kita merasakan dekatnya Tuhan Allah kepada kita. Kita bisa memanggil Tuhan dengan Bapa, dan kita bisa datang kepadaNya tanpa perlu aturan-aturan yang mengikat. 

Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." (Mark 12:28-34)

Rabu, 01 Juli 2015

Agama dari Barat

Bila kita mempelajari sejarah turunnya agama Samawi yaitu : Yahudi, Nasrani/Kristen dan Islam. Maka ada kesamaan sejarah turunnya perintah agama tersebut, yang awal mulanya dari dipanggilnya Abraham/Ibrahim menjadi orang beriman pertama. Setelah Abraham, muncul tokoh-tokoh atau nabi-nabi yang diperintahkan Tuhan Allah. Nabi-nabi tersebut mengeluarkan kitab yang menjadi pedoman untuk pengikutnya. Seperti Musa mengeluarkan kitab Taurat, Daud dikenal dengan kitab Mazmur/Zabur, dan seterusnya. Dalam Alkitab sudah dikanonisasikan menjadi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Yang membedakan agama Kristen dan agama Yahudi, tentang pengakuan Yesus Kristus sebagai Mesias. Umat Yahudi masih menunggu Mesias sampai sekarang. Dan kitab utamanya adalah Perjanjian Lama. Agama Yahudi tidak mengenal adanya Perjanjian Baru yang berisi Injil (Matius-Markus-Lukas dan Yohanes) dan kitab-kitab murid-murid Tuhan Yesus serta surat dari Paulus. Demikian halnya umat Islam, mereka tidak mengenal Perjanjian Baru sama halnya dengan agama Yahudi. Dan Agama Islam memproklamirkan diri sebagai agama yang terakhir yang diturunkan Tuhan Allah melalui Nabi Muhamad.

Terlepas dari sejarah turunnya agama Samawi tersebut dan penekanannya pada ajaran-ajarannya. Agama Kristen sering dianggap sebagai Agama dari Barat, karena telah tercampur budaya barat atau pengkabaran dimulai dari orang-orang Barat. Mengapa hal tersebut terjadi? 

Asal mulanya dari Rasul Paulus, yang merupakan seorang pembunuh orang-orang Kristen dan akhirnya dijamah oleh Tuhan. Dan menjadi pekabar Injil yang paling giat dan paling luas penginjilannya. Paulus mendapatkan penglihatan untuk pergi ke Barat terlebih dahulu, Berikut adalah kutipan dari Alkitab awal mulanya penginjilan ke Barat.

Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. (Kis 17:9-10)

Sehingga sejak saat itu, ke Kristenan mulai berkembang di Eropa dan orang-orang Eropa lah yang membawa ajaran agama Kristen sambil berdagang. Tetapi bila dilihat dari akarnya ke Kristenan berawal dari Timur atau Asia.

Monogami

Secara tidak sengaja saya membaca surat seorang wanita di facebook, menjelaskan tanggapannya tentang monogami. Awalnya wanita tersebut sangat benci monogami, tetapi karena sudah tua dan ingin menikah, tetapi tidak kunjung dapat jodoh, akhirnya dia dilamar seorang laki-laki yang sudah beristri. Karena keinginannya untuk menikah diterimalah tawaran tersebut, meskipun menjadi istri ke dua dan pada akhirnya dia mendukung poligami, yang awalnya sangat dia tentang.

Cerita diatas adalah salah satu gambaran dari banyak kejadian yang pro poligami, bila dihitung secara statistik memang jumlah wanita di bumi lebih banyak dibandingkan laki-laki, apakah dengan begitu, kita bisa katakan bahwa poligami adalah kehendak Tuhan ?

Saya mempunyai pendapat berdasarkan Firman Tuhan, dari awalnya manusia diciptakan Tuhan berpasang-pasangan. Manusia permulaan adalah Adam dan Hawa. Manusia diciptakan Tuhan pada awalnya monogami. Laki-laki hanya mempunyai satu istri. Tuhan Yesus, ketika di bumi, juga pernah memberikan perintah Mat

Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. (Mark 10:4-5)

Manusia mempunyai banyak alasan untuk menentang Firman Allah, tetapi Tuhan lebih tahu apa yang ada didalam hati manusia. Manusia bila napsunya tidak dikekang akan bebas seperti kuda liar, yang akhirnya membawa malapetaka. Monogami adalah salah satu bentuk perintah Tuhan, untuk membuat kita belajar menawan hawa napsu dan hidup tertib di dunia ini.

Selasa, 30 Juni 2015

Harta dan Sex (2)

Apakah sex itu alat dari iblis? 

Sekali-kali tidak, sex adalah ciptaan Tuhan. Tuhan menciptakan sex sebagai alat manusia untuk bisa berkembang biak, Tuhan ingin manusia supaya berkembang biak dan bertambah banyak. Sex adalah keinginan seorang pria terhadap seorang wanita untuk mempunyai keturunan seperti mereka. 

Aktivitas sex pertaman kali, terjadi di taman Eden, dimana Adam dan Hawa melakukannya sehingga mereka mempunyai keturunan. Dan sex itu bagi manusia adalah sakral, dilakukan oleh seorang pria dan wanita dalam suatu ikatan. Bila dilakukan dengan benar sex itu indah. 

Karena sex adalah hasrat jasmani manusia, yang awalnya muncul karena penglihatan, maka iblis mencoba memanipulasinya. Iblis sangat mudah merasuki jiwa manusia dengan pikiran-pikiran sex. Sex yang dilakukan diluar peruntukan awalnya sangat menghujat Tuhan. Pengalaman sejarah menunjukkan sex yang disalah gunakan iblis, menjadi awal kemerosotan manusia.

Efek dari dosa sex ini, selain menjerat manusia, dosa ini bisa diturunkan kepada orang lain, karena ada roh-roh jahat yang bekerja dibelakangnya. Dan yang lebih dasyat lagi, dosa sex ini merusak tatanan dunia yang awalnya Tuhan bentuk, yaitu sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ayah pria, seorang ibu wanita dan anak-anak. Tatanan tersebut dirusak sedemikian rupa sehingga gambaran institusi yang benar dirusak oleh dosa sex ini.

Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka. (Luk 6:27-30)

Harta dan Sex (1)

Bila kita telusuri dan pelajari sejarah manusia, maka kejatuhan manusia hanya ada pada dua jenis kesenangan yaitu kesenangan dengan harta dan kesenangan dengan sex. Hampir semua akar permasalahan manusia berawal dari dua hal tersebut. Manusia mana yang tidak suka dengan harta, dan manusia mana yang tidak bernapsu dengan sex. Apakah harta dan sex itu kotor? apakah harta dan sex itu alat dari iblis?

Pada dasarnya harta atau kekayaan itu adalah milik Tuhan, manusia hidup di dunia yang sementara ini butuh makan, tempat tinggal dan pakaian. Yang semuanya didapat dengan mengumpulkan kekayaan. Banyak manusia akhirnya terjerumus dengan keiginannya, yaitu mengumpulkan harta sebanyak banyaknya, sehingga lupa akan arti sesungguhnya hidup yang sementara ini. Sebab dengan banyak harta, kita merasa dihormati, dengan banyak harta kita bisa memuaskan seluruh keiginan kita dan yang lebih hebatnya lagi dengan banyak harta kita bisa mengatur orang. Celakalah manusia yang pikirannya sudah dirasuki dengan keiginan untuk menumpuk harta. Karena secara tidak sadar sudah terjerat permainan iblis.

Tuhan tidak mengajarkan kita untuk bermalas-malasan, atau tidak bekerja untuk mencari harta. Tuhan memerintahkan kita untuk bekerja, malah kita disuruh untuk giat bekerja, tujuan akhir dari bekerja tersebut untuk kemuliaan Tuhan. Harta akan datang dengan sendirinya, karena Tuhan lah pemiliknya. 

Perbedaan antara orang yang bekerja mencari harta dengan orang yang bekerja untuk kemuliaan Tuhan, tipis sekali dan tidak terlihat. Kita bisa membedakannya dari cara-caranya dan hasilnya. Orang yang bekerja untuk mencari harta pada akhirnya akan kecewa, karena harta yang sudah dikumpulkannya akan lenyap sesudah dia meninggal. Dan hatinya juga sudah tidak peka lagi dan membatu. Sedangkan orang yang bekerja untuk kemuliaan Tuhan, hartanya akan menjadi saluran berkat buat orang lain, dia tidak sombong dan tidak serakah, hidupnya sederhana dan penuh sukacita. 

Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Luk 6:19-21)

ILLUMINATI

Selesai membaca buku konspirasi, tentang bagaimana dunia ini dikuasai oleh orang-orang yang memuja Setan. Dan bagaimana mereka menguasai peredaran uang di dunia ini, serta apa tujuan akhir mereka. Membuat saya menjadi skeptik dan apatis. Karena apa yang kita kerjakan tidak terlepas dari pengaruh dan tujuan akhir organisasi tersebut. Hampir semua elemen kehidupan dikuasai oleh mereka, awalnya dari uang, kemudian media, sumber bumi, kesehatan, politik, dan seterusnya.

Tujuan akhir dari semua itu adalah penguasaan manusia di dunia ini. Manusia akan tunduk kepada satu penguasa dunia, yaitu iblis yang dari mulanya berkehendak menyamai Tuhan untuk disembah. Manusia dibuat tanpa sengaja hidup jauh dari Tuhan dengan mengalihkan perhatiannya kepada kesibukan untuk mencari uang, agama disusupi dengan pemikiran-pemikiran mereka sehingga menyimpang.

Terlepas benar atau tidaknya teori konspirasi tersebut, alkitab sudah memberi peringatan kepada kita. Supaya kita berjaga-jaga, supaya kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, supaya kita bijaksana melihat arah zaman ini.

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Mark 26:41)

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. (Roma 12:2)

Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam. (Wahyu 13:18)

Kamis, 28 Mei 2015

Terikat dengan dunia

apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.. (Maz 62:10b)

Diatas adalah penggalan ayat Firman Tuhan dari Mazmur 62, yang diberi judul "Perasaan Tenang Dekat Allah". Mengamati ayat demi ayat dari Mazmur 62, saya mencoba menarik kesimpulan bagaimana nyanyian mazmur tersebut tercipta. 

Mazmur tersebut bercerita tentang bagaimana manusia mencari kekuasaan, dengan cara berdusta banyak orang menginginkan kekuasaan. Mulut dan hati tidak sama. Sekarang menjadi teman kemudian besok menjadi musuh demi kekuasaan.

Mengapa orang berusaha mencari kekuasaan, rupanya sejak dahulu memang kekuasaan merupakan alat untuk mencari kekayaan. Dengan meningkatnya kekuasaan, secara otomatis akan menjadi semakin kaya. Dengan semakin kaya, manusia berusaha meningkatkan diri menjadi lebih berkuasa lagi, dan akhirnya hidupnya terikat dengan dunia ini. 

Dan rambu-rambu bagi kita orang percaya : jangan melekatkan hatimu pada kekayaan. 

Garam dan Terang

Apakah harta yang paling berharga di dunia ini? Ada yang bilang emas, ada yang bilang uang, ada yang bilang cinta, dan banyak macam lagi. Bila menurut saya harta yang berharga di dunia ini adalah waktu. Mengapa waktu, karena waktu itu terbatas dan waktu ini tidak bisa diulang. 

Dengan memanfaatkan waktu kita bisa menghasilkan harta-harta yang lain, seperti menambang emas, meninvestasikan uang, meluangkan waktu untuk keluarga tercinta dan seterusnya. Jadi komponen terkecil yang paling berharga dalam hidup kita adalah waktu kita.

Tiap manusia dikaruniakan Tuhan waktu yang berbeda-beda, ada yang panjang dan ada yang pendek. Tetapi untuk menikmati waktu tersebut diserahkan kepada pribadi masing-masing. Kita yang menentukan waktu kita, kita gunakan untuk apa. 

Kaum Hedonis, mempunyai moto "carpe diem" artinya raihlah impianmu hari ini. Impianmu hari ini biasanya dikaitkan dengan keiginan daging, yaitu untuk memuaskan napsu sesaat. Konsep untk menghargai waktu oleh kaum Hedonis sudah benar, karena waktu tidak bisa diulang lagi. Namun tujuan untuk memanfaatkan waktu tersebut yang tidak tepat menurut Firman Tuhan. Waktu digunakan untuk kesenangan pribadi dan untuk foya-foya sesaat, dan biasanya orang seperti ini akan berakhir dalam kesulitan besar dan frustasi. 

Orang ber-hikmat harusnya mengerti bahwa waktu adalah harta yang berharga yang diberikan Tuhan kepada kita, dan akan dipertanggung jawabkan pemanfaatkannya kemudian hari. Orang ber-hikmat pasti mengerti bahwa memanfaatkan waktu di dunia ini, bukan hanya sekedar mencari harta kekayaan, karena harta kekayaan suatu waktu akan lenyap atau hilang. Tetapi lebih daripada itu yaitu memanfaatkan waktu untuk memberikan kontribusi nyata, menjadi "Garam dan Terang" untuk nama Tuhan.

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. (Matius 5:13-16)

Senin, 25 Mei 2015

Ketaatan kepada Tuhan adalah bentuk cinta kepadaNya

Memulai lagi posting di blog ini adalah sesuatu buat saya. Setelah melakukan beberapa "make-up" di blog dengan menghilangkan beberapa content yang sedikit narsis, saya berharap blog ini bisa menjadi lebih menarik :-).


Tanggal 24 Mei 2015 kemarin, jatuh pada hari peringatan turunnya Roh Kudus yang disebut Pentakosta. Arti dari Pentakosta adalah hari ke 50. Sehingga turunnya Roh Kudus bila dihitung dari rentetan peristiwa ketika Tuhan Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, bangkit dari kubur, kemudian naik ke Surga, adalah hari ke 50 dari kebangkitanNya dari kubur.

Peristiwa Pentakosta ketika itu digambarkan pada ayat sbb:

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. (Kisah Para Rasul 2:1-4)

Saat ini Roh Kudus ada bersama-sama dengan kita orang percaya, dan sudah ribuan sampai tak terhingga jumlah kesaksian yang menyatakan penyertaan Roh Kudus kepada orang percaya sampai sekarang. Tidak perlu lagi kita meminta Roh Kudus tercurah buat masing-masing kita. Yang perlu kita lakukan adalah menjaga ketaatan kita terhadap perintahNya. Seperti Hari Pantekosta, awal pencurahan Roh Kudus, Murid-Murid diperintahkan untuk berdiam diri di Yerusalem, bila Murid-Murid tidak taat bagaimana jadinya?

Jadi yang bisa kita ambil dari peringatan Hari Pantekosta kali ini adalah perenungan kita tentang ketaatan kita, karena salah satu bentuk kasih kita kepada Tuhan adalah ketaatan. Bagaimana mungkin kita menyatakan bahwa kita kasih kepada Tuhan tetapi kita tidak taat atau melawan perintah Tuhan. 

Taatlah maka otomatis Roh Kudus akan ambil bagianNya.