S P A S I

Selasa, 30 Juni 2015

Harta dan Sex (1)

Bila kita telusuri dan pelajari sejarah manusia, maka kejatuhan manusia hanya ada pada dua jenis kesenangan yaitu kesenangan dengan harta dan kesenangan dengan sex. Hampir semua akar permasalahan manusia berawal dari dua hal tersebut. Manusia mana yang tidak suka dengan harta, dan manusia mana yang tidak bernapsu dengan sex. Apakah harta dan sex itu kotor? apakah harta dan sex itu alat dari iblis?

Pada dasarnya harta atau kekayaan itu adalah milik Tuhan, manusia hidup di dunia yang sementara ini butuh makan, tempat tinggal dan pakaian. Yang semuanya didapat dengan mengumpulkan kekayaan. Banyak manusia akhirnya terjerumus dengan keiginannya, yaitu mengumpulkan harta sebanyak banyaknya, sehingga lupa akan arti sesungguhnya hidup yang sementara ini. Sebab dengan banyak harta, kita merasa dihormati, dengan banyak harta kita bisa memuaskan seluruh keiginan kita dan yang lebih hebatnya lagi dengan banyak harta kita bisa mengatur orang. Celakalah manusia yang pikirannya sudah dirasuki dengan keiginan untuk menumpuk harta. Karena secara tidak sadar sudah terjerat permainan iblis.

Tuhan tidak mengajarkan kita untuk bermalas-malasan, atau tidak bekerja untuk mencari harta. Tuhan memerintahkan kita untuk bekerja, malah kita disuruh untuk giat bekerja, tujuan akhir dari bekerja tersebut untuk kemuliaan Tuhan. Harta akan datang dengan sendirinya, karena Tuhan lah pemiliknya. 

Perbedaan antara orang yang bekerja mencari harta dengan orang yang bekerja untuk kemuliaan Tuhan, tipis sekali dan tidak terlihat. Kita bisa membedakannya dari cara-caranya dan hasilnya. Orang yang bekerja untuk mencari harta pada akhirnya akan kecewa, karena harta yang sudah dikumpulkannya akan lenyap sesudah dia meninggal. Dan hatinya juga sudah tidak peka lagi dan membatu. Sedangkan orang yang bekerja untuk kemuliaan Tuhan, hartanya akan menjadi saluran berkat buat orang lain, dia tidak sombong dan tidak serakah, hidupnya sederhana dan penuh sukacita. 

Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (Luk 6:19-21)