S P A S I

Sabtu, 25 Juni 2011

Roh Kudus bekerja sampai sekarang

Memperingati Turunya Roh Kudus (hari Pantekosta) tahun 2011, kembali kita diingatkan bahwa kita berada dijaman akhir, sebelum Tuhan Yesus datang kembali dengan cara yang sama seperti Dia naik.

Sebelum Tuhan Yesus naik ke Surga, Dia memberikan wejangan bahwa kita umat Tuhan tidak ditinggal sendiri, karena ada Roh Kudus yang akan membimbing kita. Pencurahan Roh Kudus lima puluh hari setelah Tuhan Yesus disalib dinamakan hari Pentakosta (atau hari ke 50). Roh Kudus dicurahkan sekali saja untuk selamanya, Pantekosta merupakan hari peringatan pencurahaanya.

Yang menjadi konsen kita apakah Roh Kudus bekerja didalam kita? Ada satu ilustrasi yang menarik yang saya dapat. Roh Kudus sudah ada dan tetap ada untuk selama-lamanya. Mengapa ada beberapa orang yang tidak merasakan adanya Roh Kudus? Ibarat Stasiun Radio yang memancarkan siaran pada frequensi tertentu, maka hanya radio-radio yang mengarahkan frequensinya kepada frequensi stasiun Radio yang mendapatkan siarannya. Demikian juga untuk orang-orang yang tidak merasakan Roh Kudus, karena mereka tidak mengarahkan hatinya kepadaNya.

Ilustrasi kedua, seperti oksigen yang tidak kelihatan atau tidak berasa dan berbau yang merupakan bahan utama kita untuk hidup. Mengapa kita pernah melihat ada orang yang tiba-tiba mati karena sesak napas atau kekurangan oksigen, bukan karena oksigennya yang tidak ada tetapi organ tubuh manusia tersebut yang terganggu entah hidung atau jantungnya yang berhenti bekerja. Demikianlah keberadaan Roh Kudus, Roh Kudus sudah dicurahkan!!

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. (Matius 26:26-27)