S P A S I

Minggu, 02 Februari 2014

Umat Pilihan

Perenungan tentang Umat Pilihan, membuat beberapa pertanyaan didalam pikiran saya. Seperti pertanyaan kalau begitu ada Umat yang tidak dipilih, bila seperti itu bagaimana bisa ada umat yang diciptakan dan kemudian untuk dibinasakan. Oh, maaf mungkin pembaca blog ini ada yang bertanya-tanya sebenarnya apa sih yang sedang di tulikan di blog ini? Umat Pilihan? apa itu?

Kita pengikut Kristus percaya bahwa kami adalah Umat Pilihan. Seperti kutipan langsung dari perkataan Tuhan Yesus.

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain. Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Yoh (15:16-17)

Nah Jelas bukan, bahwa menjadi pengikut Kristus itu adalah pilihan Tuhan bukan pilihan kita... so itu adalah anugerah, mengapa anugerah karena kita dipilih untuk menjadi warga Sorga.. eits tetapi ada konsekuensinya seperti perkataan Tuhan Yesus diatas bahwa dunia akan membenci kita.

Kembali kepada pertanyaan diatas, kalau begitu ada dong umat yang tidak dipilih... benar ada memang yang tidak dipilih... bila begitu kasihan dong mereka .. jawaban yang enaknya .. ya itu adalah otoritas Tuhan, ya terserah Tuhan. Wah tambah rumit sepertinya ya .. :-)

Ada dua sifat Tuhan yang mutlak yaitu Tuhan itu Maha Kasih dan Tuhan itu Maha Adil. Keinginan Tuhan adalah mengasihi semua manusia kalau bisa manusia semua masuk Sorga. Tetapi karena sejarah kelam nenek moyang kita yaitu Adam, yang memilih keiginan daging maka manusia jatuh kedalam dosa. Akibat dosa adalah maut.

Untuk menyelamatkan manusia tersebut Tuhan mempunyai skenario besar, yaitu melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Dengan pengorbanan tersebut maka Keadilan Tuhan dan Kasih Tuhan bersatu, siapa yang percaya dengan penyaliban Tuhan Yesus sebagai korban dari pengampunan dosa, maka orang tersebut selamat meskipun masih sering bergumul dalam dosa... so amazing .

Skenario besar ini sebenarnya sudah dirancang Tuhan dari awalnya, Tuhan memilih umatNya untuk mengerti rencana ini, dari berabad-abad tahun yang lampau, mulai dari Henokh-Abraham dan seterusnya sampai para nabi, merekalah umat yang dipilih untuk mengabarkan dan menantikan kedatangan Kristus. Mereka dipilih dari banyak manusia sejamannya, untuk mengerti dan menyebarkan pengertian itu kepada umat manusia di dunia yang sudah tercemar dengan dosa. Mustahil manusia yang berdosa datang kepada Tuhan, kalau bukan Tuhan sendiri yang datang menyelamatkan mereka.

Sampai sekarang masih banyak manusia yang belum mengerti skenario tersebut, mungkin karena tidak ada berita atau karena memang sudah tertutup dengan pikiran-pikiran dunia ini. Jadi di zaman ini kita Umat Pilihan Tuhan, mempunyai tugas yaitu menjaga perintah Tuhan dan mengabarkan perintah tersebut.
Jadi menjadi Umat pilihan adalah anugerah, tetapi ada konsekuensinya.

Senin, 06 Januari 2014

Paradoks kehidupan

Mengakhiri tahun 2013 dan memasuki tahun 2014, kami sekeluarga mencoba bermeditasi dan berdiskusi tentang hidup dan arti hidup itu sendiri. Pertanyaan sangat sederhana apakah arti hidup bagi kita?  Mempunyai jawaban yang beraneka ragam, jawabannya sebanyak jalan menuju Roma.

Buat saya sendiri, memang agak sulit menjabarkannya menjadi beberapa kalimat. Tetapi buat saya kalimat yang sesuai untuk hidup dan arti hidup, terambil dari Ayub 1:21  "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Bila kita coba renungkan kalimat tersebut, ada nuansa kepasrahan sekaligus ketidakberdayaan. Nuansa ini sangat bertentangan dengan ajaran2 baru zaman ini. Sebagai contoh kalimat : "Kita sendiri yang membuat kita sukses". "Sukses itu direncanakan". Dan lain-lain. Tidak ada yang salah memang dengan kalimat motivasi tersebut, kalimat tersebut membuat manusia menjadi lebih bersemangat dan lebih bergairah dalam hidup. Tetapi motivasi yang kurang didasari kepasrahan akan membuat dua keadaan yaitu manusia yang arogan dan manusia yang rendah diri.

Kita seharusnya memang harus berusaha keras, bekerja dengan segala kemampuan kita karena memang itu adalah kodrat kita umat manusia. Pengertian akan kedaulatan Tuhan membuat kita lebih bijaksana dalam bertindak.