S P A S I

Kamis, 28 Mei 2015

Garam dan Terang

Apakah harta yang paling berharga di dunia ini? Ada yang bilang emas, ada yang bilang uang, ada yang bilang cinta, dan banyak macam lagi. Bila menurut saya harta yang berharga di dunia ini adalah waktu. Mengapa waktu, karena waktu itu terbatas dan waktu ini tidak bisa diulang. 

Dengan memanfaatkan waktu kita bisa menghasilkan harta-harta yang lain, seperti menambang emas, meninvestasikan uang, meluangkan waktu untuk keluarga tercinta dan seterusnya. Jadi komponen terkecil yang paling berharga dalam hidup kita adalah waktu kita.

Tiap manusia dikaruniakan Tuhan waktu yang berbeda-beda, ada yang panjang dan ada yang pendek. Tetapi untuk menikmati waktu tersebut diserahkan kepada pribadi masing-masing. Kita yang menentukan waktu kita, kita gunakan untuk apa. 

Kaum Hedonis, mempunyai moto "carpe diem" artinya raihlah impianmu hari ini. Impianmu hari ini biasanya dikaitkan dengan keiginan daging, yaitu untuk memuaskan napsu sesaat. Konsep untk menghargai waktu oleh kaum Hedonis sudah benar, karena waktu tidak bisa diulang lagi. Namun tujuan untuk memanfaatkan waktu tersebut yang tidak tepat menurut Firman Tuhan. Waktu digunakan untuk kesenangan pribadi dan untuk foya-foya sesaat, dan biasanya orang seperti ini akan berakhir dalam kesulitan besar dan frustasi. 

Orang ber-hikmat harusnya mengerti bahwa waktu adalah harta yang berharga yang diberikan Tuhan kepada kita, dan akan dipertanggung jawabkan pemanfaatkannya kemudian hari. Orang ber-hikmat pasti mengerti bahwa memanfaatkan waktu di dunia ini, bukan hanya sekedar mencari harta kekayaan, karena harta kekayaan suatu waktu akan lenyap atau hilang. Tetapi lebih daripada itu yaitu memanfaatkan waktu untuk memberikan kontribusi nyata, menjadi "Garam dan Terang" untuk nama Tuhan.

Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga. (Matius 5:13-16)