S P A S I

Minggu, 02 Agustus 2015

Hidup dalam Masa Lalu

Ada pelajaran yang saya dapatkan, ketika saya menghadapi ujian IELTS awal Agustus ini. Ada empat jenis ujian yang diberikan untuk menilai kemapuan Bahasa Ingris dengan test IELTS. Jenis ujiannya : Listening, Reading, Writing and Speaking. Saya tidak ingin membahas materi ujian tersebut, karena fokusnya bukan disitu. 

Ketika saya menjalani ujian Listening, peserta ujian diberi waktu 20 menit menjawab pertanyaan yang sudah disediakan, dengan menyimak pembicaraan via audio tape. Kita biasanya konsentrasi untuk menyimak percakapan dan kemudian mencocokkan dengan pertanyaan-pertanyaannya. 

Ketika menyimak saya mengalami kondisi yang disebut blank, karena saya kelewatan untuk mendengar percakapan tentang satu pertanyaan. Konsentrasi saya jadi buyar, dan terus terang itu mengganggu pikiran saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

Pelajaran apa yang saya dapat dari kejadian tersebut?

Hidup kita bisa diumpamakan seperti ujian menyimak tersebut, kita sebagai manusia berusaha melaksanakan kehidupan kita sebaik-baiknya, tetapi apa dikata, suatu saat kita mengalami suatu kegagalan. Untuk orang orang tertentu, kegagalan itu menjadi beban berat untuk menjalani hidup yang sekarang. Dan akhirnya membuat orang tersebut tidak bisa menikmati hari sekarang. Istilah orang sekarang "gagal fokus". 

Saya memperhatikan sebenarnya banyak manusia yang sudah "gagal fokus", hidup dalam masa lampau tetapi tidak menikmati masa sekarang. Tuhan Yesus pernah berfirman :

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Matius 6:34