S P A S I

Sabtu, 18 September 2010

Teori Evolusi

Perbedaan mendasar antara manusia dan binatang, terletak pada kesadaran akan Pencipta. Teori Evolusi Darwin yang menyatakan bahwa manusia merupakan proses evolusi dari kera, dapat di patahkan dengan salah satu pernyataan ini. Bahwa terdapat rantai yang putus antara manusia yang paling idiot dengan kera yang paling pandai, yaitu dalam hal pengenalan akan Pencipta. Dalam aktivitasnya, kita tidak pernah melihat kera melakukan suatu aktivitas seperti manusia merenungkan pencipta, melakukan ibadah dan seterusnya. Kebudayaan yang terus berkembang pada umat manusia berasal dari konsep kesadaran akan Pencipta ini. Salah satu bentuk turunanya adalah pengenalan akan waktu. Manusia sangat menyadari akan konsep ini, waktu sekarang berbeda dengan waktu lampau atau yang akan datang. Berbeda dengan binatang, yang tidak mengetahui konsep ini.

Teori evolusi kelihatannya benar, bila kita hanya melihat dari sisi bentuk fisik saja. Ada beberapa jenis ras manusia yang bila sekilas kita pandang mirip dengan kera. Tapi itu hanya tampak luarnya saja, bila dilihat dari sudut kesadarannya langsung dengan jelas bisa kita bedakan. Manusia pada jaman Reneissance sampai sekarang, banyak menganut teori evolusi tersebut. Dan tidak dapat kita pungkiri teori evolusi, akhirnya menjadi salah satu pondasi manusia untuk berpengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan akhirnya menjadi salah arah. Pengetahuan yang seharusnya menjadi pelengkap ke Imanan kita, malah berbalik menjadi alat untuk melawan Pencipta.

Dalam Alkitab sudah sangat jelas perbedaan penciptaan manusia dan binatang. Binatang diciptakan Tuhan melalui Firman sedangkan Manusia diciptakan dari debu tanah dan hembusan nafas kehidupan. Oleh sebab itulah mengapa manusia sangat berbeda dengan binatang, karena manusia sadar bahwa ada pencipta diluar dirinya.

ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kejadian 2:7)