S P A S I

Rabu, 25 Agustus 2010

Law of Used

Bila mendengar Hukum menabur dan menuai, hampir semua orang mengetahuinya. Rupanya ada satu hukum lagi yang baru saya mengerti yaitu Hukum menggunakan, atau kerennya Law of Used. Menurut Hukum ini "Apa yang kita usahakan akan menjadi bagian kita, sedangkan apa yang tidak diusahakan akan menghilang".

Menurut Hukum ini, supaya sesuatu menjadi bagian dari kita lakukanlah terus menerus, dan sesuatu akan hilang bila kita tidak melakukannya. Hukum ini sangat nyata diterapkan pada karakater atau sifat seseorang. Orang yang tidak mau bekerja keras akan menjadi malas. Orang yang suka tantangan menjadi orang yang berani. Orang yang tidak menggunakan imannya akan menjadi orang yang tidak percaya. Itulah sebabnya mengapa didalam hidup ini, terjadi silih berganti drama-drama kehidupan disitulah kesempatan kita untuk menggeluarkan sifat-sifat kita supaya menjadi terasah, sifat yang terasah menjadi suatu kekuatan kita.

Manusia adalah satu-satunya mahluk hidup yang bisa melakukan perubahan sesuai keinginannya, karena manusia diciptakan Tuhan dengan pikiran dan pengertian. Untuk itu manusia sebenarnya bisa melakukan perubahan-perubahan sifat sesuai dengan kemauan. Kita dapat menanggalkan sifat yang buruk dengan terus menerus tidak menggunakannya. Dan kita bisa mendapatkan sifat yang baik dengan terus menerus menggunakannya.

Sekali lagi dalam konteks ber Tuhan maka, "Orang yang tidak menggunakan imannya akan menjadi orang yang tidak percaya." dan "Orang yang mengunakan imannya akan menjadi orang percaya"

Itulah inti dari Law of Used .. terpujilah Tuhan

Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (Mat 25: 14-30)