S P A S I

Selasa, 17 Agustus 2010

Perintah Allah tidaklah berat

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kebiasaan kita dibentuk dari perbuatan-perbuatan yang berulang-ulang. Seorang menjadi ahli dalam suatu bidang, karena dia terus menerus menekuninya. Seorang Michael Jordan, bisa menjadi pemain basket yang mahir karena hampir separuh harinya digunakan untuk berlatih basket. Manusia terbentuk dari pengulanggan-pengulanggan. Pengulangan-pengulangan yang terus menerus membentuk karakter seseorang. Karakter yang sudah terbentuk biasanya akan sulit untuk dihilangkan.

Melihat kenyataan tersebut maka tidaklah heran bila manusia berkata bahwa melakukan perintah Allah adalah perbuatan yang sulit. Mengapa sulit? karena kita terus menerus hidup didalam tindakan melawan perintah Allah. Karena hampir semua orang melakukan tindakan yang sama, maka perbuatan melawan Allah lebih mudah daripada menurutinya.

Sebagai contoh : Paru-Paru kita lebih cocok menghirup udara segar daripada asap rokok. Pada awal mulai merokok, kita merasakan ketidak enakan di Paru-paru dengan batuk-batuk. Tetapi kemudian bila asap rokok itu terus menerus dihirup lambat laun Paru-Paru menjadi terbiasa. Dan bila tindakan itu dilakukan berulang-ulang pengetahuan bahwa asap rokok itu tidak cocok dengan Paru-Paru menghilang, menjadi pengetahuan bahwa asap rokok itu nikmat. Padahal lambat laun Paru-Paru kita menjadi rusak.

Begitu juga dengan dosa (tidak melakukan perintah Allah). Pada dasarnya manusia diciptakan Allah untuk melakukan perintahNya. Tetapi karena kebiasaan manusia yang melawan Allah, maka pengetahuan umum menyatakan bahwa melakukan perintah Allah adalah sulit. Padahal Firman Tuhan Berkata :

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, (1 Yoh 5:3)

Tidaklah terlambat untuk merubah kebiasaan buruk kita, selama masih hidup dan keiginan yang kuat untuk melakukan kehendak Allah dengan melakukannya berulang-ulang semuanya akan mudah. Biarlah kita menjadi Garam dan Terang ditengah-tengah dunia yang Gelap ini.