S P A S I

Jumat, 01 Juli 2011

Mati Modom

Belakangan ini saya diperhadapkan dengan banyak kasus meninggalnya seseorang. Awal bulan ini saya dikagetkan dengan berita meniggalnya seorang panutan yang menurut umurnya masih muda sekitar 45 tahun, beliau meninggal dalam keadaan tertidur. Tidak lama kemudian saya mendapat kabar ada seorang keluarga dekat yang meninggal karena sakit kanker, belum lagi mendengar diberita ada seorang TKI yang dipaksa meninggalkan dunia dengan cara dipancung.

Banyak cara orang akan meninggal, ada yang tiba-tiba, ada yang sudah diperkirakan. Ada yang memakan biaya cukup tinggi, ada yang tanpa memakan biaya. Orang akhirnya menghubung-hubungkan bagaimana seorang meninggal dengan kehidupan masa lalunya. Ada yang bilang, bila matinya sakit-sakitan dan cukup lama, orang tersebut dianggap semasa hidupnya berlaku kurang baik, atau sering melakukan kecurangan-kecurangan. Bila meninggalnya tenang, orang tersebut orang baik-baik.Ya itu adalah angapan orang. Toh semua orang akan meninggal ... hehehe ... Yang mau saya cermati disini bukan itu.

Banyak cara untuk meninggal, seperti pepatah banyak jalan menuju Roma. Kalau menuju Roma, mungkin kita bisa memilih jalan mana yang akan kita ambil. Lewat barat atau lewat timur. Untuk meninggal bisakah kita memilih caranya?

Kalau bisa memilih saya mau memilih meninggal dengan cara modom (bahasa batak yang artinya tidur). Jadi salah satu doa saya kepada Tuhan, Tuhan nanti kalau saya meninggal biarlah saya Mati Modom, meninggal ketika tidur tanpa sakit tanpa kekecewaan dan tanpa beban .. :-)