S P A S I

Kamis, 31 Maret 2011

Otoritas

Membaca kisah hidup Raja Daud, saya mendapat satu pelajaran yang berharga. Pertanyaan mengapa Raja Daud menjadi orang pilihan Tuhan? dan mengapa Daud muda sudah diurapi untuk menjadi Raja Israel? Salah satu jawabannya mungkin adalah pengenalan akan Otoritas. Semasa hidupnya setidak-tidaknya ada dua kejadian yang menunjukan bagaimana Daud mengerti benar masalah Otoritas.

Sebelum jauh, sebenarnya apasih yang dimaksud dengan Otoritas itu? Secara sederhana, Otoritas merupakan kata yang menunjukkan posisi seseorang terhadap yang lainnya. Kata Otoritas mengungkapkan hubungan antar individu seperti manusia dengan Tuhan, Orang tua dengan Anak, atasan dengan bawahan dan seterusnya. Daud mengerti benar posisinya sebagai manusia terhadap Tuhan, dan posisinya diantara sesama.

Kejadian Daud mengalahkan Goliath yang tersohor itu, merupakan salah satu bukti bahwa Daud mengerti benar makna Otoritasnya sebagai manusia. Tuhan adalah pencipta semua mahluk, Tuhan tidak bisa diremehkan oleh seorang manusiapun. Goliath yang berbadan besar seperti raksasapun tidak bisa seenaknya mengejek Tuhan. Dan terbukti dengan bantuan Tuhan, Daud dapat membunuh Goliath dengan ali-alinya.

Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu.Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku dan aku akan mengalahkan engkau dan memenggal kepalamu dari tubuhmu; hari ini juga aku akan memberikan mayatmu dan mayat tentara orang Filistin kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang liar, supaya seluruh bumi tahu, bahwa Israel mempunyai Allah, (1 Samuel 17:45-46)

Kejadian kedua, mengenai hubungannya dengan Saul. Daud yang mengerti kedudukannya sebagai bawahan tidak berani membunuh Saul yang membencinya, meskipun ada kesempatan. Karena Daud mengerti benar bahwa Saul mempunyai Otoritas dari Tuhan. Saul juga pernah diurapi Tuhan. Meskipun diakhir hidupnya Saul jauh dari Tuhan.

lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN." (1 Samuel 24:7)

Dari cerita tersebut dapat kita ambil hikmatnya, masing-masing kita hidup didunia ini saling terkait satu sama lain dan masing-masing kita diberikan otoritasnya, seperti saya mempunyai kedudukan sebagai anak dari orang tua saya, kedudukan sebagai anak sulung diantara saudara-saudara saya, kedudukan sebagai kepala keluarga, kedudukan sebagai suami bagi istri saya, kedudukan sebagai ayah untuk anak saya, kedudukan jadi atas untuk anak buah saya, serta kedudukan menjadi bawahan bagi atasan saya .. dan banyak lagi. Hendaknya kita bisa meresapi otoritas yang sudah Tuhan berikan. Terpujilah Tuhan.