S P A S I

Minggu, 12 September 2010

Berbuah

Dalam Alkitab sering kita temui kata berbuah. Contohnya dalam ayat ini :

Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.(Yoh 15:1-6)

Pada ayat diatas terdapat beberapa kali kata berbuah disebutkan. Tuhan Yesus mencoba melakukan tipologi atau perumpamaan mengenai hidup orang percaya yang digambarkan sebagai pohon anggur. Pohon anggur ditanam oleh tuannya, supaya menghasilkan buah yang banyak, bila pohon itu tidak berbuah maka sia-sia lah pohon anggur tersebut ditanam. Supaya bisa berbuah ranting anggur harus melekat pada pokoknya, ranting anggur yang tidak melekat pada pokoknya akan mati karena tidak ada suplay makanan.

Demikian juga dengan hidup orang percaya, bila ingin berbuah maka ia harus melekat pada pokoknya yaitu Tuhan Yesus. Perumpamaan ini diberitakan ketika Tuhan Yesus hendak naik ke Surga, ayat ini merupakan rangkaian nasihat Tuhan Yesus sebelum naik ke Surga. yang sekaligus mengajarkan bagaimana orang percaya harusnya hidup pasca kenaikan Tuhan Yesus, seperti jaman kita sekarang.

Orang yang sudah percaya dengan Tuhan Yesus dikatakan merupakan sebuah ranting dalam satu pokok yaitu Tuhan Yesus. Kita melekat berkat suplay Firman Tuhan yang ada didalam diri kita. Melalui Firman Tuhan kita dibentuk untuk bertumbuh, berkembang dan berbuah sesuai keiginan Bapa. Bila tidak berbuah maka akan dibersihkan supaya menghasilkan buah. Tidak seperti pohon anggur yang pasif, kita sebagai manusia diberikan kemampuan untuk memilih, apaklah kita mau hidup dengan Firman Tuhan atau tidak. Bila kita memilih tidak hidup dengan Firman Tuhan maka seperti gambaran pohon anggur diatas, biarpun kita percaya dengan Tuhan Yesus tanpa ada suplay Firman Tuhan maka lama kelamaan akan kering dan mati. Apalagi untuk berbuah jangan diharapkan!

Berbuah harusnya menjadi keiginan kita, sama dengan keiginan Tuhan Yesus, karena dari buah itu kita diperhitungkan. Buah seperti apa sebenarnya ? yaitu buah-buah yang dapat dirasakan orang sekitar kita seperti hasil karya yang agung, kasih terhadap sesama dan sebagainya ... itulah sebenarnya hakekat hidup kita yang singkat ini yaitu berbuah baik yang banyak.

Sekali lagi bagaimana kita bisa berbuah? Kita bisa berbuah bila kita melekat kepada Tuhan Yesus melalui FirmanNya .. dan hendaknya Firman itu hidup didalam kita .. berbuahlah yang banyak .. Puji Tuhan!