S P A S I

Jumat, 17 September 2010

Pengetahuan tidak pernah menggantikan Iman

Membaca berita di media tentang seorang fisikawan kondang asal Inggris bernama Stephen Hawking. Yang dalam peluncuran bukunya menyatakan bahwa dengan adanya system tata-surya seperti yang ada sekarang, seperti gravitasi dan lain-lain, maka sudah sewajarnya alam semesta terwujud tanpa bantuan Tuhan. Pengetahuannya yang tinggi akhirnya menggantikan imannya.

Ada sebuah lelucon tentang hal ini. Suatu ketika seorang Atheis berdebat dengan Tuhan, katanya "Tuhan dengan pengetahuanku sekarang saya dapat membuat seperti yang Kau buat!". "Saya sudah bisa melakukan cloning, bisa menciptakan apapun dari apa saja, bolehlah kita bertanding". Jawab Tuhan : "Coba kita bertanding dengan cara kita masing-masing." Tidak lama kemudian Atheis tersebut mencoba membuat cloning seekor domba. Tuhan tertawa melihat hal tersebut dan berkata : "Bagaimana kamu menciptakan seekor domba dari caraKu, bukankah induk domba yang kau cloning itu buatan Ku?"

Sebagai orang percaya harusnya mempunyai prinsip seperti tulisan Rasul Paulus ini :
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, (2 Kor 10:5)

Bahwa pengetahuan manusia itu bagus untuk mempermudah hidup kita. Tetapi mendewakan pengetahuan akan membuat manusia menjadi angkuh dan akhirnya meniadakan Tuhan. Pengetahuan yang baik adalah pengetahuan yang dikuasai oleh Iman yang benar, bukan menjadi pengetahuan yang menggantikan Iman!