S P A S I

Rabu, 09 Februari 2011

Menyingkapi Perbedaan

Belakangan di negeri tercinta Indonesia kembali muncul isu masalah SARA. Perbedaan Suku dan Agama memicu konflik anarkis di antara manusia. Bila kita melihat sejarah, maka pada masa-masa kelam sejarah manusia terjadi pertumpahan darah yang dasyat seperti perang dunia pertama dan perang dunia kedua, kedua perang tersebut memakan jutaan jiwa manusia. Penyebabnya adalah perbedaan ras antar manusia, bangsa yang satu merasa lebih tinggi dari yang lain. Perbedaan tersebut dijadikan senjata untuk mencapai tujuan yaitu kekuasaan.

Didalam Alkitab jelas diceritakan, asal mula terjadi banyak jenis ras manusia di dunia ini. Ketika mendirikan menara Babel, yaitu menara yang sangat tinggi untuk menantang Tuhan. Manusia bersatu padu, ketika dilihat bahwa hal tersebut tidak bagus, akhirnya Tuhan menurunkan beragam bahasa kepada manusia, sehingga manusia tidak dapat mengerti satu dengan lainnya. Akhirnya manusia berpencar dan hidup sendiri-sendiri, itu adalah asal mulanya perbedaan rasdi antara manusia. Jadi perbedaan ras adalah ciptaan Tuhan.

Bila kita pikirkan lagi lebih dalam, maka salah satu hal yang tidak dapat kita mengerti yaitu bagaimana kita bisa lahir di suku bangsa A, bukan di suku bangsa B. Jadi ketika kita lahir menjadi seseorang dengan suku bangsa A bukanlah pilihan orang tersebut, tetapi itu ketetapan dari Tuhan.

Akhirnya dapatlah kita simpulkan bahwa perbedaan antar manusia adalah kehendak Tuhan, dan kita lahir di suku bangsa tertentu juga kehendakNya. Bila kita berpandangan seperti itu, niscaya isu-isu SARA tidak menjadi masalah lagi buat kita, karena semua memang Tuhan yang ciptakan. Memang ada beberapa manusia yang berpikiran sempit dan coba memanfaatkan perbedaan tersebut untuk kepentingannya tertentu .. untuk itu nanti Tuhanlah yang akan berperkara.

Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya.Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat.Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi."Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu,dan Ia berfirman: "Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. (Kej 11:1-9)