S P A S I

Selasa, 23 Maret 2010

Tiga Profesi Pengikut Kristus

Dalam Alkitab terdapat perumpamaan-perumpamaan yang mempermudah kita melihat gambaran sesuatu peristiwa atau keadaan. Melalui perumpamaan kita dipermudah mengingat hal-hal tertentu yang menjadi pokok suatu pembicaraan. Dalam nasihatnya kepada Timotius, Paulus memberikan tiga perumpamaan profesi sebagai pengikut Kristus. Pertama sebagai seorang Prajurit kedua sebagai seorang Olahragawan dan yang ketiga sebagai seorang petani.

Tiga Profesi tersebut jadi gambaran bagaimana pengikut kristus hidup.

1. Seorang Prajurit, hal yang paling menonjol dalam profesi ini adalah loyalitasnya. Seorang Prajurit yang baik tidak pernah menolak perintah dari atasannya. Prajurit yang benar tidak memikirkan diri sendiri, tugasnya adalah melakukan perintah untuk menyenangkan atasannya. Begitu juga pengikut Kristus seharusnya kita tidak perlu menyibukkan diri dengan keinginan diri sendiri, yang perlu kita lakukan adalah menyenangkan Kristus, dan nanti Kristus yang memikirkan kebutuhan kita.

2. Seorang Olahragawan, hal yang paling menonjol dalam profesi ini adalah sportifitas, artinya setiap olahragawan pasti tunduk kepada aturan. Olahragawan yang baik pasti taat kepada aturan, dia berusaha sekuat tenaga memenangkan perlombaan dengan mengikuti aturan yang ada. Sebagai Olahragawan Kristus kita diatur oleh Firman Tuhan. Firman Tuhan merupakan pedoman hidup kita, taat kepada Firman Tuhan merupakan tanda pengenal kita.

3. Seorang Petani, hal yang paling menonjol dalam profesi ini adalah tabur-tuai. Petani mengenal benar hukum ini, apa yang ditabur itu pula yang akan dituai. Tidak pernah petani menabur jagung dan kemudian akan menuai padi. Dan setiap petani tahu benar bila tidak menabur pasti tidak menuai. Sebagai pengikut Kristus kita diharapkan berpola pikir sama seperti petani, bahwa apa yang kita tabur itu pula yang akan kita tuai. Menabur kebaikan akan menuai kebaikan pula.

Perumpamaan tiga profesi dari Rasul Paulus ini, cukup menggambarkan bagaimana kita pengikut Kristus harus hidup.

Timotius, anakku! Hendaklah engkau menjadi kuat oleh rahmat yang diberikan kepada kita, karena kita bersatu dengan Kristus Yesus. Ajaran yang dahulu sudah kaudengar dari saya di depan banyak orang, hendaklah kaupercayakan kepada orang-orang yang dapat dipercayai dan yang cakap mengajar orang lain. Engkau harus turut menderita sebagai prajurit Kristus Yesus yang setia. Seorang prajurit yang sedang tugas, tidak akan menyibukkan dirinya dengan urusan-urusannya sendiri, sebab ia ingin menyenangkan hati panglimanya. Seorang olahragawan tidak akan menjadi juara di dalam suatu pertandingan, kalau ia tidak mentaati peraturan-peraturan. Petani yang sudah bekerja keras, dialah yang pertama-tama berhak mendapat hasil tanaman. Renungkanlah apa yang saya kemukakan itu, sebab Tuhan akan memberikan kepadamu kesanggupan untuk mengerti semuanya. (2Tim 2:1-7)