S P A S I

Kamis, 17 Mei 2012

Full Timer vs Part Timer

Mendengar kotbah Pdt.DR. Stephen Tong tentang pelayanan dan kupasannya/ulasannya mengenai pekerjaan kita para pengikut Kristus. Ada 2 jenis pekerjaan yang terlihat yaitu part-timer dan full-timer. 

Sebagai pengikut Kristus kita semua terpanggil untuk menjadi pelayan Tuhan, karena memang panggilan kita pada prinsipnya hidup untuk membawa perintah atau mandat dari Tuhan, dan itu adalah tugas pelayanan. 
Perbedaan antara full-timer dan part-timer adalah pada panggilannya. Didalam alkitab ada 2 nabi yang berprofesi part-timer yaitu Yusuf dan Daniel. Kedua-duannya bekerja pada pemerintah dan sekaligus menjadi pembawa berita keselamatan.

Dari kisah kedua nabi tersebut, saya mencoba memahami bahwa perbedaan antara full-timer dan part-timer sebenarnya sama-sama berat. Awalnya saya mengira pekerjaan full-timer lebih berat dari pada part-timer. Karena full-timer hidupnya benar-benar bergantung kepada Tuhan dan harus terus menjaga kehidupannya. Tetapi belakangan saya baru mengerti bahwa part-timer mempunyai tantangan tersendiri, bagaimana kita harus hidup kudus ditengah lingkungan yang tidak benar. Kisah Yusuf dan Daniel memberikan gambaran bagaimana sulitnya hidup sebagai part-timer.

Kita harus memilih sesuai kehendak Tuhan tentunya, mau menjadi full-timer atau part-timer, seperti Pak Tong bilang "tidak bisa semua menjadi full-timer karena kalau semua full-timer siapa yang akan menjadi jemaat". Untuk itu yang mendapat panggilan menjadi full-timer (Gembala, Pengkotbah, Penginjil) jangan iri dan tetap serius menjadi full-timer. Untuk yang menjadi part-timer (Pengusaha, Pegawai, Ibu Rumah Tangga) tetap menjadi part-timer yang baik serius bekerja di tempatnya masing-masing. Amin

Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel1:8)