S P A S I

Jumat, 14 Januari 2011

Saya tidak bisa apa-apa tanpa Tuhan

Judul posting hari ini sepertinya provokatif, tetapi memang seperti itu adanya. Merenungkan perbuatan Tuhan dalam kehidupan saya, hampir tidak habis dipikiran saya. Saya coba untuk merencanakan dan mendesign tujuan-tujuan yang hendak saya capai. Bermacam-macam teori ataupun pendekatan coba saya rencanakan. Semisal hari ini saya akan bertemu dengan Mr. X membicarakan masalah Y, dengan persiapan yang matang dan antisipasi-antisipasi yang detail, seperti analisa personality Mr.X, kegemarannya dan sebagainya. Hasilnya pun tidak seperti yang kita harapkan, ada saja hal-hal kecil yang menggangu diluar rencana. Tiba-tiba Mr.X menerima telepon yang menggangu konsentrasinya atau hal sepele seperti perasaan Mr.X yang sedang tidak mood.

Dilain waktu sedang kita duduk-duduk dengan santai, datang teman yang sudah lama tidak berjumpa. Percakapan berlangsung sangat seru, dan akhirnya pembicaraan mengarah ke Y. Dan rupanya teman kita tersebut sangat mengenal Mr.X. Sungguh Ajaib! Justru dimana kita sedang tidak bersusah payah mendatangkan hasil yang gemilang. Dimana kita berusaha keras malah mengecewakan. Ada apa sebenarnya?

Akhirnya saya berkesimpulan bahwa semua adalah Tuhan yang mengerjakan. Orang-orang yang sombong saja yang menganggap hasil pekerjaannya adalah usaha dia sepenuhnya, memang kita tidak boleh berhenti berusaha tetapi semua hasil dari Tuhan. Tuhanlah yang menentukan, sebagai orang percaya ketergantungan kita dengan Tuhan adalah mutlak. Dan semua hasil yang terjadi adalah yang terbaik. Terpijilah Tuhan Yesus Kristus.

Sebab itu aku menyadari bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia daripada menikmati hasil kerjanya. Selain itu tak ada yang dapat dilakukannya. Tak mungkin ia mengetahui apa yang akan terjadi setelah ia mati. (Pengkotbah 3:22)