S P A S I

Selasa, 25 Januari 2011

Allah dan Alien

Belakangan marak, berita tentang adanya Mahluk Asing di jagat raya ini dengan istilah Alien. Berita ini dipicu oleh penemuan sebuah planet yang mirip dengan Bumi, yang diperkirakan ada mahluk hidupnya. Pencarian dan penampakan Mahluk Asing sebenarnya sudah menjadi Fenomena sejak lama. Beberapa orang tidak secara sengaja berjumpa dengan Alien, yang kemudian menjadi berita di media. Ilmu pengetahuan berusaha untuk mengungkapkan misteri tersebut, sebagai obat penghilang rasa keingintahuan manusia.

Hebohnya fenomena Alien membuat dua kubu yang berlawanan di dalam pemikiran orang percaya. Satu pihak percaya bahwa ada Mahluk lain dijagad raya ini, sedangkan kubu lainnya menganggap fenomena yang terjadi hanyalah salah satu bentuk kegiatan Iblis.

Tidak dapat dipungkiri, dengan adanya fenomena ini sedikit banyak membuat sebagian dari kita bertanya-tanya. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul biasanya menantang keimanan kita. Mempertanyakan status kita dihadapan Tuhan?

Bagaimanakah kita sebagai orang percaya seharusnya berpikir dalam menjawab fenomena ini? Dalam Alkitab, Daud pernah membuat satu pujian yang menurut saya cukup untuk menjadi dasar kita berpikir tentang status atau keberadaan kita dihadapan Tuhan.

Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi. Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN. Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku. Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam," maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. (Mazmur 139)

Dari Mazmur Daud diatas, ada satu pemikiran bahwa Allah ada dimana-mana. Di Langit yang paling jauhpun Allah ada, didalam dunia orang matipun Allah ada. Sekarang mungkin kita tidak mengerti tentang penciptaan Allah, tetapi percaya saja semua itu Allah yang menciptakan. Allah itu dasyat diluar jangkauan pikiran kita. Allah lah satu-satunya pencipta!