S P A S I

Sabtu, 15 Januari 2011

Aktif mengalahkan Pasif

Suatu ketika pernah dihadapkan kepada saya sebuah experimen, dimana bola lampu dihantamkan dari ketinggian pada sebuah keramik tergeletak ditopang tumpukan batu. Hasilnya sungguh diluar dugaan saya, malah keramik yang pecah bukan bola lampunya. Menurut perkiraan saya ketipisan kaca pada bola lampu tidak mampu memecahkan kramik yang lumayan tebal. 

Dari experimen itu saya mengambil kesimpulan bahwa aktif mengalahkan pasif. Hal ini dapat dipertegas dengan kejadian alam dimana ketika berjalan dipinggiran sungai, sering kita temui tanda-tanda sebuah batu habis terkikis oleh arus air sungai, batu yang awalnya besar bisa menjadi kecil seiring dengan terkikis oleh arus air.

Dari gambaran tersebut bila kita hubungkan dengan hidup ke Kristenan. Maka hidup ke Kristenan seharusnya aktif. Sebagai orang percaya kita harus terus menerus bekerja dengan sekuat tenaga untuk memberikan makna kehidupan yang lebih baik. Hidup yang pasif membuat kita terbuai dan akhirnya menjadi korban.

Khusus dalam peperangan didunia roh, ada sebagian anggapan bahwa kita harusnya pasif, sehingga tidak diganggu oleh Iblis, dari kenyataan diatas pernyataan tersebut justru terbalik, bila kita pasif maka kita menjadi mangsa empuk Iblis. Iblis harus dilawan dalam bentuk doa, puasa dan permohonan kepada Tuhan.

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7)